Dalam ilmu biologi, memiliki nama ilmiah cabe Capsicum. Secara lengkapnya cabe termasuk kedalam kerajaan (kingdom) plantae, divisi magnoliophyta, simpelnya lagi cabe termasuk kedalam spesies Annuum. Cabe atau cabai yang kita makan sehari-hari ini ternyata berasal dari daerah Amerika Selatan. Dan sebagian besar spesies cabe terdapat disana. Cabe dapat hidup di daerah beriklim tropis, subtropis, atau kontinental, maka persebarannya semakin meluas.
Meskipun rasa cabe memang pedas, namun cabe sangat penting juga. Karena cabe mengadung vitamin dan mineral. Nah, mengapa rasa cabe itu pedas? Tentunya ada yang membuat cabe itu pedas. Zat yang membuat rasa cabe itu pedas dinamakan capsaicin (capsaicin oil). Capsaicin bersifat seperti minyak, dan ‘membakar’ sel-sel pengecap di lidah saat kita makan cabe, nah itulah yang dinamakan rasa pedas. Rasa pedas yang tertinggi terdapat pada ‘urat’ putih tempat melekatnya biji. karena pada urat itulah karena di situlah Capsaicin di hasilkan. Bagimana membuat rasa pedas itu hilang? salah satu caranya yaitu dengan membuang biji cabe. Biji juga menghasilkan Capsaicin yang konsentrasinya tinggi.
Rasa pedas juga memiliki satuannya. Satuannya ini disebut Scoville yang dikembangkan oleh Wilbur Scoville pada tahun 1912. Dalam menetukan satuan ini melakukan percobaan. Percobaannya ini dilakukan dengan melarutkan bubuk cabe murni kedalam larutan air dan gula, dan diukur dengan panel khusus sambil dikurangi konsentrasinya. Dan kadar bubuk cabe murni yang larut sampai tidak ada rasa pedas lagi akan menjadi angka hasil pengukuran. Tingkat kepedasan cabe berkisar dari 0-300,000 Scoville.
Dalam penggolongan cabe, cabe dapat dikelompokkan menjadi cabe manis, (sweet), agak pedas (mild), pedas sedang (medium), pedas (hot), dan sangat pedas (very hot). Cabe manis kepedasannya berkisar di skala 0-1000 dalam satuan Scoville, contohnya yang biasa kita sebut paprika (cabe gendut yang biasa ada di salad). Nama-nama asing lainnya seperti Pimentos, Rellenos, dan Sweet Banana peppers juga masuk dalam kelompok ini. Skala 1000-3000 digolongkan ke tingkat agak pedas. Cabe yang kita makan itu termasuk ke dalam kelompok pedas sedang, dengan skala 3000-6000 satuan Scoville. Di kelompok ini juga ada cabe yang sangat terkenal di Meksiko, yaitu Jalapeno. Lalu di tingkat pedas, di skala 6000-50,000 satuan Scoville, kita bisa menemui si kecil yang biasa menemani pas makan tahu isi, tempe mendoan, atau dipake di acar, yaitu yang kita kenal dengan nama cabe rawit. Tapi ini tidak mutlak, soalnya tidak pasti setiap cabe rawit yang dipakai itu sama spesiesnya. Tabasco bukan merk) juga sekelompok dengan cabe rawit. Dan yg terakhir, yaitu skala 50,000-300,000 satuan Scoville atau tingkat sangat pedas, buat kita yang asalnya dari daerah Asia Tenggara.
Cara lain untuk menghilangkan rasa pedasnya cabe. Dengan memakan dan meminum susu sesuatu yang mengandung susu seperti keju, es krim (bukan es sirup), dan butter rasa pedas yang membakar lidah kita akan sedikit berkurang. Karena makanan atau minuman yang terbuat dari susu (kasein) mampu melepaskan ikatan antara capsaicin dengan sel-sel pengecap dalam mulut. Tapi jangan sekali melakukan tindakaan yang bodoh di saat kepedasan. Seperti jangan meminum soft drink.Karena minuman yang seperti ini akan menambah rasa kebakar di lidah kita sendiri.
Selain mengandung vitamin cabe juga sangat dibutuhkan tubuh. Salah satunya cabe dapat membunuh bakteri merugikan dalam pencernaan. Nah, buat adik-adik yang takut makan cabe, sekarang mulailah untuk memakan cabe. karena cabe itu penting juga lho. Tapi jangan terlalu banyak mengkonsumsi cabe, efek sampingnya akan merangsang aliaran darah bergerak cepat dan melonggarkan penyumbatan lendir pada hidung dan tenggorokan. Dan inilah yang menyebakan kalau kita banyak mengkonsumsi cabe hidung kita jadi mengelurkan cairan atau lendir.
Cabai Merangsang Selera Makan
Meski pedas, banyak orang gemar makan cabai. Bahkan sebagian orang merasa akan belum lengkap jika blm disertai dengan sambal. Konon, rasa pedasnya meninbulkan ketagihan. “Tidak ada zat dalam cabai yang menimbulkan ketagihan. Ketagihan muncul karena kebiasaan saja” kata Siti Nurhidayati R. SKM MKes, dosen akademi Gizi Surabaya.
Apa yang membuat cabai terasa pedas hingga menimbulkan sensasi makan tersendiri? Biang keladinya CAPSAISIN. Bahan ini tersimpan dalam “urat” putih cabai, tempat melekatya biji. jadi kalau ingin mengurang rasa pedas pada masakan, buang bagian dalam cabai dan gunakan saja kulitnya.
Capsaisin bermanfaat juga sebagai obat. Caranya, rasa pedas yang ditimbulkan capsaisin menghalang aktivitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari sistem saraf pusat. Terhambatnya perjalanan sinyal tersebut akan mengurangi rasa sakit.
Selain itu, cabai mampu merangsang produksi hormon endorfin. hormon ini bisa disebut morfin alami yg membangkitkan sensasi kenikmatan., yang kemudian memacu selera makan. Selera makan yang baik mempermudah proses pencernaan bahan makanan. Kalau makan dalam suasana murung, tentu akan lebih lama mengunyak makanannya.
Selain pedas, cabai jg mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A). Vitamin C dan betakaroten berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam 100 gram cabai rawit, terdapat 70 mg vitamin C dan 40.181,9 mikrogram berakaroten. Sedangkan 100 gr cabai besar mengandung 18 mg vitamin C dan 1.709 mikrogram berakaroten. Cabai hijau besar mengandung 84 mg vitamin C dan 944,45 mikrogram berakaroten per 100 gram.
Karena mampu membangkitkan selara makan, kapan cabai bisa dikenalkan pada anak? Siti menyebutkan setelah usia lima tahun. Tentu saja, perkenalan dilakukan secara bertahap dengam membuang sisi dalam cabai. Jika pencernaan anak tidak sanggup, misalnya terjadi diare, jangan diteruskan. Pada orang tertentu, cabai memacu produksi gas berlebih di lambung hingga berdampak iritasi lambung.
Sumber : Jawa Pos