Thursday, February 24, 2011

"Mesuryak," Tradisi Tebar Uang untuk Mengantarkan Roh Leluhur

Share |
Beragam tradisi unik dimiliki masyarakat pulau Bali. Di Desa Bongan Gede, Tabanan misalnya terdapat tradisi Mesuryak pada hari raya Kuningan. Tradisi ini dilaksanakan sebagai penutup rangkaian hari Raya Galungan dan Kuningan.

Masyarakat Hindu Bali melaksanakan tradisi ini secara turun temurun. Menurut mereka, Mesuryak merupakan wujud rasa kegembiraan masyarakat setelah dilaksanakan hari raya.Warga percaya selama hari raya para leluhur mereka pulang ke rumah masing-masing selama 10 hari sejak hari raya Galungan. Untuk itu, Mesuryak merupakan bagian dari ritual melepas leluhur agar mereka kembali ke tempatnya dengan bahagia, yakni swarga loka.

Sebelum Mesuryak ini digelar, warga biasanya mengawalinya dengan menghaturkan sesajen di merajan masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan di pura dalem dan puseh setempat.

Dalam pelaksanaan ritual, warga menghamburkan uang kertas atau logam ke angkasa sementara warga lainnya berebutan mengabil uang tersebut. Uang tersebut menurut warga sebagai bekal para leluhur dalam perjalanan ke surga.

Dalam acara ini, seluruh warga larut dalam kegembiraan. Tidak hanya orang dewasa, tapi wanita maupun anak-anak ikut rebutan uang.

Jumlah uang yang di sebar tergantung kemampuan ekonomi masing–masing warga tanpa ikatan dan dilakukan dengan ikhlas.